Setiap orang memiliki harta benda namun tidak setiap orang memiliki
harta berlebih. Kadangkala kita sendiri merasa kurang harta dalam
menjalani kehidupan ini. Tidak jarang ini menimbulkan keresahan,
kegelisahan, takut akan masa depan dan menimbulkan rasa tidak percaya
diri.
Semuanya karena harta benda yang kita miliki sedikit, rumah sederhana,
tidak punya kendaraan, kalau pun ada hanya sepeda motor. Sementara kita
melihat sekeliling tampak seperti bergelimang harta, dimudahkan dalam
perjalanan dan hidup serba nyaman.
Jangan bersedih. Semuanya adalah rezeki Allah. Bersama Allah hati kita
menjadi tenang meskipun tanpa harta benda berlebih. Bahwa kita sudah
berusaha semaksimal mungkin meraih rezeki Allah namun hanya sedikit yang
kita dapatkan, tetaplah bersyukur. Tetaplah berikhtiar lalu bertawakal.
Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW ditanya:
“Hamba yang bagaimanakan yang paling baik di sisi Allah pada hari
Kiamat?. Beliau menjawab: “Orang yang banyak berdzikir”.
Maka dengan hadits ini maka posisi yang baik bisa diraih dengan banyak berdzikir kepada Allah.
Bahkan Rasulullah menyatakan jika tidak memiliki kelebihan harta maka
ucapkanlah Subhaanallah, Allahu Akbar, Alhamdulillah dan Laa Ilaaha
Ilallah.
Dari Abu Dzar rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Ada sekelompok sahabat
Rasulullah melapor, “Wahai Rasulullah orang-orang kaya telah memborong
pahala. Mereka sholat sebagaimana kami sholat, mereka berpuasa
sebagaimana kami puasa, namun mereka dapat bersedekah dengan kelebihan
hartanya.” Beliau bersabda, “Bukankah Alloh telah menjadikan bagi kalian
apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih
ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap tahlil ada
sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah
sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah.” Mereka bertanya. “Wahai
Rasulullah, apakah jika seseorang memenuhi kebutuhan syahwatnya itu pun
mendatangkan pahala?” Beliau bersabda, “Apa pendapatmu, bila ia
menempatkan pada tempat yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula
bila ia menempatkan pada tempat yang halal, ia akan mendapatkan pahala.”
(HR. Muslim)
Setiap lafadz suci ini memiliki pahala seperti pahala sedekah. Hal ini
disebabkan lafadz-lafadz itu adalah amalan yang kekal sebagaimana Allah
berfirman:
Tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya
disisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (Al Kahfi: 46)
Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Al Ankabut:45)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar